Rumah

Welcome!


"Terima kasih, Anda telah berada di beranda rumah Shopfloor Improvement Specialist, disinilah tempat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang penerapan 5R sehari-hari". "Mengapa 5R?" ...adalah dasar dalam membangun industri yang mampu bersaing dan mewujudkan cita-citanya menjadi perusahaan yang lebih baik dari segi mutu produk dan pelayanannya (Better Quality), pengiriman produk atau pelayanan yang tepat waktu (Faster Delivery) dan operasional...

Read More

Followers

Saturday, May 30, 2009

Panduan Merancang Label Keselamatan (1/3)

Panduan Merancang Label Keselamatan (1/3)

Langkah-langkah dalam merancang Label Keselamatan adalah sebagai berikut :
1. Tentukan layout label, horizontal atau vertikal.
Gambar 1 : Format Label Keselamatan

2. Tetapkan ukuran label yang akan dibuat. Contoh Format Persegi Panjang (P) = 160 mm, Lebar (L) = 80 mm. (Lihat Tabel 2 : Standar Dimensi Label, Id. K)
Tabel 2 :Standar Dimensi Label

Gambar 2a : Format Label Persegi Panjang layout horizontal

Gambar 2b : Format Label Persegi Panjang layout vertikal

3. Tetapkan jenis material yang digunakan. Misalnya bahan vinyl dengan perekat dilaminasi transparan.
Gambar 3 : Langkah 4 sampai 7.

Panduan Merancang Label Keselamatan (2/3)

Panduan Merancang Label Keselamatan (2/3)

4. Tetapkan Label Keselamatan yang mengindikasikan “Kelas Resiko Celaka” yang akan digunakan sesuai dengan tingkat resiko bahaya yang dihadapi.
Tabel 4 : Standar Identifikasi Kelas Resiko Celaka.

Dalam menetapkan Kelas Resiko Celaka, dapat disimulasikan jika Label Keselamatan diabaikan maka ada dua hal yang menjadi pertanyaan :
Diagram Alir 4 : Menetapkan Kelas Resiko Celaka.

Simulasi kasus : Kondisi alat kerja dengan panas permukaan 200 derajat Celcius, apabila Label Keselamatan diabaikan :
Pertanyaan 1, Seberapa parah cedera yang akan terjadi? Luka bakar, "cedera ringan".
Pertanyaan 2, Bagian mana yang akan menerima akibatnya? Tangan (organ tubuh).
Maka Kelas Resiko Celaka adalah : PERHATIAN dengan simbol.

Gambar 4 : Kelas Resiko Celaka, PERHATIAN dengan Simbol.

5. Tentukan “Simbol Rambu
Gambar 5a : Bentuk Geometrik Rambu-rambu Keselamatan.

Kriteria untuk menentukan Simbol Rambu yang digunakan lihat Pedoman Standar Rambu Keselamatan di Tempat Kerja.


Gambar 5b : Simbol Waspada Permukaan Panas.

6. Tentukan “Petunjuk Keselamatan” yang akan disampaikan di dalam Label Keselamatan.
Warna dasar putih, dengan huruf berwarna hitam. Standar huruf yang digunakan dapat dilihat didalam Pedoman Standar Rambu Keselamatan di Tempat Kerja.
Formasi standar penulisan Petunjuk Keselamatan terdiri dari tiga bagian utama pesan yang akan disampaikan, dijabarkan sebagai berikut :

Gambar 6a : Standar Penulisan Petunjuk Keselamatan.

Kalimat Pesan Keselamatan yang tertera didalam label harus singkat, mudah dipahami dan harus mengkomunikasikan pesan yang disampaikan, misalnya seperti contoh berikut ini :

Gambar 6b : Contoh Aplikasi Penulisan “Petunjuk Keselamatan”.

7. Tuliskan “Kode Identifikasi Label Keselamatan”.
  • Tahun pembuatan
  • Identifikasi bagian pembuat
  • Nomer identifikasi label

Gambar 7 : “Kode Identifikasi Label Keselamatan”.

8. Inilah hasilnya, sebuah contoh aplikasi Label Keselamatan yang telah distandarisasi :

Gambar 8 : Contoh Aplikasi Label Keselamatan.

Panduan Merancang Label Keselamatan (3/3)

Panduan Merancang Label Keselamatan (3/3)

8. Standar Label Keselamatan ini mengizinkan format label untuk dimodifikasi yang disebabkan kondisi-kondisi khusus seperti berikut ini :
a. Label Keselamatan dengan panel tunggal

Gambar 8a1 : Label Keselamatan dengan teks.

8a2


8a3

Gambar 8a2 ~ 8a4 : Label Keselamatan dengan simbol.

b. Label Keselamatan dengan format Multi-bahasa

Gambar 8b1 : Multi-Bahasa formasi 2 panel.

Gambar 8b2 : Multi-Bahasa formasi 3 panel.

Gambar 8b3 : Multi-Bahasa dengan panel tambahan.

c. Label Keselamatan dengan format Multi-Simbol



Gambar 8c 1,2,3 : Multi-Simbol formasi 3 panel horizontal.

Gambar 8d1 : Multi-Simbol formasi 3 panel vertikal.

Gambar 8d2 : Tanpa Kelas Resiko Celaka.

Panduan menyiapkan Matriks Ketrampilan

Panduan menyiapkan Matriks Ketrampilan

Pengantar

Matriks Ketrampilan adalah sebuah alat bantu yang paling sederhana namun sangat efektif. Juga sebagai alat bantu untuk menilai kebutuhan pelatihan. Mudah ditinjau kembali dan diperbaharui, serta memberikan gambaran ketrampilan para anggota kelompok kerja Anda di dalam sebuah grafik atau tabel.

Panduan ini akan membantu Anda bagaimana menyiapkan Matriks Ketrampilan :
  • Meninjau ketrampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk tugas-tugas dalam kelompok kerja
  • Menilai kebutuhan pelatihan
  • Mengidentifikasikan kesenjangan ketrampilan di dalam kelompok kerja
  • Membangun komitmen dalam mengembangkan ketrampilan baru.

Definisi

Matriks Ketrampilan adalah tabel yang secara gamblang menunjukkan ketrampilan setiap individu dan kesenjangan ketrampilan yang ada di dalam sebuah kelompok kerja.

Langkah-langkah dalam menyiapkan Matriks Ketrampilan

Supaya menghasilkan Matriks Ketrampilan yang maksimal, tiga langkah dasar berikut ini dapat jadikan sebagai acuan :
  1. Identifikasikan tugas-tugas pekerjaan di dalam kelompok kerja Anda
  2. Tinjau dan tetapkan kode dari standar prestasi ketrampilan
  3. Tentukan kebutuhan 'on-the-job training' (OJT)

1. Mengidentifikasi tugas-tugas pekerjaan

Langkah pertama, buatlah daftar dari para anggota kelompok kerja Anda di kolom sebelah kiri tabel (Baris : Nama). Tetapkan item pekerjaan atau tugas pokok yang harus terpenuhi supaya kelompok kerja Anda menjadi efektif dalam mencapai cita-citanya (Kolom : Skill).


Mungkin petunjuk berikut ini dapat membantu Anda :
  • Tanyakan pada diri sendiri dan kelompok kerja Anda “Apakah yang menjadi hal utama yang harus bisa dilakukan oleh para individu di dalam kelompok kerjanya?”
  • Mengacu ke uraian pekerjaan (Job Des) yang ada.
  • Pertimbangkan tugas dan ketrampilan baru yang mungkin diharapkan dari kelompok kerja Anda dalam waktu dekat.
  • Jika menjadi terlalu rumit, perinci tugas pekerjaan ke dalam beberapa bidang pokok, kemudian buatlah masing-masing Matriks Ketrampilannya.
2. Menetapkan kode standar prestasi ketrampilan

Gunakanlah sistim kode untuk menampilkan siapa yang telah memiliki ketrampilan yang diperlukan, dan yang memerlukan pelatihan. Ada banyak cara untuk sistim kode ini. Yang paling sederhana adalah memberikan tanda centang pada kotak yang relevan dengan ketrampilan yang ada, bagi siapa yang mampu menyelesaikan tugas diberikan tanda centang atau tinggalkan kosong apabila tidak mampu menyelesaikan tugas.

Alternatif yang lainnya, Anda bisa menggunakan kode warna sebagai berikut :

Cara lain dalam menilai derajat ketrampilan individu dengan sistim kode sebagai berikut :


Contoh berikut ini adalah Matriks Ketrampilan dengan sistem kode yang berdasarkan derajat ketrampilan.
Caranya sangat mudah cukup dengan memberikan skala angka dari 0 ~ 5 untuk derajat ketrampilan yang dimiliki oleh masing-masing anggota ke dalam kotak di bagian sudut kanan-atas dari masing-masing ketrampilan, secara otomatis lembar kerja ini akan memberikan kode. Seperti contoh berikut ini :
Contoh derajat ketrampilan 0, posisi cursor F10.

Contoh derajat ketrampilan 3, posisi cursor R10.

Contoh Matriks Pengembangan Ketrampilan.

Perlu diingat…

…untuk menghindari duplikasi ketrampilan yang tak diperlukan, dan terlalu banyak orang yang memerlukan pelatihan. Pergunakan baris paling bawah masing-masing kolom untuk memperlihatkan jumlah maksimum orang yang diperlukan oleh kelompok terhadap ketrampilan ini. Periksa jumlah ini dengan kelompok kerja Anda secara teratur, dan jika ada perubahan kondisi kerja.

…untuk memperbarui Matriks Ketrampilan secara teratur. Dokumen kerja ini secara dinamis memungkinkan perubahan karena pergantian prioritas, perubahan formasi anggotanya, rentang waktu periode kerjanya. Anda bisa memasukkan tinjauan matriks ini ke dalam pertemuan bulanan kelompok kerja.

…untuk mendapatkan komitmen terhadap pelatihan dan perkembangan sumber daya manusia dengan selalu melibatkan kelompok kerja dalam memperbarui Matriks dan menilai kebutuhannya.

3. Menilai kebutuhan OJT (On-the-Job-Training)

Anda sekarang dalam posisi untuk memahami kebutuhan ketrampilan baru apa saja yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan kelompok kerja Anda. Selanjutnya bisa meningkatkan ketrampilan masing-masing individu dengan melengkapi pelatihan dan memantau kemajuannya. Jumlah maksimum orang yang diperlukan untuk melengkapi ketrampilan mungkin berubah-ubah, dan akan mempengaruhi kebutuhan OJT Anda.

Friday, May 29, 2009

Referensi Simbol Rambu-rambu Keselamatan

Referensi Simbol Rambu-rambu Keselamatan

"Patuhilah Rambu-rambu dimanapun Anda berada."



Tabel 1.1 Rambu-rambu LARANGAN


Tabel 1.2 Rambu-rambu KEWAJIBAN


Tabel 2.0 Rambu-rambu WASPADA



Tabel 3.1 Rambu-rambu
ZONA AMAN


Tabel 3.2 Rambu-rambu PEMADAM API


Tabel 3.3 Rambu-rambu INFORMASI UMUM



Tabel 4.0 Simbol-simbol KESELAMATAN ORGAN TUBUH

About Us

Mengawali tahun 2000 sebagai konsultan senior, Cakra telah menfasilitasi penerapan-penerapan ‘Shopfloor Improvement’ di berbagai kelompok industri baik lokal maupun internasional di Indonesia. Seluruh kegiatannya selalu dimulai dengan memfasilitasi Penerapan 5R di pabrik, di bengkel, di gudang, di laboratorium, di kantor atau di perusahaan jasa.

S I K A T I N ®

Get In Touch