MUCHI - Ketidaktahuan
MUCHI, terminologi umum bahasa Jepang yang berarti ketidaktahuan atau kurangnya pengetahuan profesional.
Ketidaktahuan adalah suatu keadaan kekurangan informasi (kurangnya pengetahuan). Perkataan ‘bodoh’ adalah kata sifat yang menggambarkan seseorang dalam keadaan tidak menyadari dan sering digunakan sebagai suatu ‘penghinaan’ untuk menggambarkan seseorang yang dengan sengaja melakukan pengabaian atau mengabaikan informasi atau fakta yang penting.
Ketidaktahuan dibedakan dari kebodohan, meskipun keduanya dapat mengakibatkan tindakan yang ‘tidak bijaksana’.
Ketidaktahuan bisa menahan kegiatan belajar, terutama jika ‘orang bodoh’ percaya bahwa mereka itu tidak ‘bodoh’. Seseorang yang keliru terhadap keyakinannya, ia dengan pengetahuannya yang seadanya tidak akan berusaha mencari klarifikasi atau memastikannya, melainkan hanya bergantung pada posisi ‘kebodohan’nya. Ia juga mungkin menolak informasi yang valid namun sebaliknya, tidak menyadari betapa pentingnya informasi tersebut atau tidak memahaminya.
Pekerjaan-pekerjaan baru seharusnya melalui program pendidikan tentang pengetahuan dasar dan karakter, perilaku bagi masyarakat dan kebudayaan.
Memberikan pelatihan dan menciptakan hasrat belajar di setiap anggota kelompok kerja akan memperkaya para anggotanya dengan pengetahuan sehingga menjadi lebih bijak di dalam bertindak.
Ketidaktahuan dibedakan dari kebodohan, meskipun keduanya dapat mengakibatkan tindakan yang ‘tidak bijaksana’.
Ketidaktahuan bisa menahan kegiatan belajar, terutama jika ‘orang bodoh’ percaya bahwa mereka itu tidak ‘bodoh’. Seseorang yang keliru terhadap keyakinannya, ia dengan pengetahuannya yang seadanya tidak akan berusaha mencari klarifikasi atau memastikannya, melainkan hanya bergantung pada posisi ‘kebodohan’nya. Ia juga mungkin menolak informasi yang valid namun sebaliknya, tidak menyadari betapa pentingnya informasi tersebut atau tidak memahaminya.
Pekerjaan-pekerjaan baru seharusnya melalui program pendidikan tentang pengetahuan dasar dan karakter, perilaku bagi masyarakat dan kebudayaan.
"Dimulai dari setiap individu berlatih memperhatikan lingkungan tempat kerjanya hingga terbiasa memperhatikan hal yang kecil-kecil pada akhirnya mereka menjadi jatuh hati pada tempat kerjanya. Ini tercermin dari perilakunya menjadi peduli terhadap keadaan di sekeliling tempat kerjanya".
Memberikan pelatihan dan menciptakan hasrat belajar di setiap anggota kelompok kerja akan memperkaya para anggotanya dengan pengetahuan sehingga menjadi lebih bijak di dalam bertindak.
“Lack of knowledge - that is the problem” - W. Edwards Deming
0 comments:
Post a Comment